Hi guys~
Kali ini, yang mau kubahas adalah manga series yang judulnya この音とまれ - Kono Oto Tomare.
Untuk seriesnya sendiri bisa dibaca di sini,
Sampai resensi ini ditulis, udah ada 47 chapter yang selesai ditranslasi ke Bahasa Inggris. (Please support the mangaka by buying the original copy when it's released in your country)
Yuk tante kenalin sama cowo-cowo tampan yang main koto.
Sebelum ngebahas cerita komik ini, ada baiknya tante kenalin dulu sama barang yang namanya Koto ya.
The koto (Japanese: 箏) is a traditional Japanese stringed musical instrument derived from the Chinese zheng, and similar to the Mongolian yatga, the Korean gayageum, and the Vietnamese đàn tranh. The koto is the national instrument of Japan. Koto are about 180 centimetres (71 in) length, and made from kiri wood (Paulownia tomentosa). They have 13 strings that are usually strung over 13 movable bridges along the width of the instrument. There is also a 17-string koto variant. Players can adjust the string pitches by moving the white bridges before playing. To play the instrument, the strings are plucked using three finger picks, otherwise known as plectra, (on thumb, index finger, and middle finger) - Wikipedia, 2016
Intinya sih koto itu alat musik tradisional Jepang, dan biasanya pemain koto itu kebanyakan cewe-cewe yamato nadeshiko yang anggun dan feminin (stereotypes alert).
Makanya, manga ini sedikit unik karena tokoh utamanya itu cowo yankee yang kemudian masuk klub koto di sekolahnya, terus melaju ke kompetisi-kompetisi seperti manga shounen pada umumnya. To be honest secara artwork ini manga shoujo banget sih, dan isinya itu bener-bener mengguncang emosi pembaca.
Beberapa kali aku dibuat nyaris menangis dan mencintai semua tokohnya, bahkan semua tokoh cewenya pun menyenangkan. Biasanya, aku udah emosi duluan sama tipe-tipe protagonis cewe shoujo/shounen.. Especially yang cengeng dan nggak bisa apa-apa.
Sebenernya, cengeng itu boleh, asal ada alesannya. Menangis itu halal kok, tapi bukan yang nangis karena sedih dia nggak bisa ngelakuin apa-apa dan cuma manggilin nama protagonis cowo dari pinggir jalan. #ohgodwhy
Eniwei, mari kita mulai dari awal cerita resensinya.
Kisah ini dimulai ketika Kurata Takezou ketemu sama Kudou Chika, murid yang mukanya gahar dan hobi berantem (plus terkenal gara-gara punya catatan kriminal). Istilah kerennya, yankee. Si yankee yang mukanya galak ini, kemudian ngebelain Takezou pas dia dibuli sama temen-temennya, dan kemudian ngasih surat permohonan masuk Klub Koto.
Well, jelas aja Takezou langsung punya trust issue.. Secara dia ngeri juga kalo preman di sekolah mendadak bilang kalo dia mau belajar main koto. Sama kayak kalo kita liat ada preman tanah abang yang mendadak bilang mau belajar nari jawa... In a way it's a bit creepy, dan jadinya malah negatif tingking mikir kalo ini orang niat banget mau ngejekin gue.
Turns out, Chika ini tipe orang yang kayak buah durian. Gahar di luar manis di dalam. Muka sekuriti hati helo kiti, dan seperti kebanyakan sekuriti-sekuriti lainnya, Chika punya masa lalu yang cukup suram tentang dia dan kakeknya.
Dibesarkan sendirian oleh sang kakek yang ternyata juga seorang perajin koto nggak membuat Chika berhenti berantem dan merasa kesepian. Dia yang merasa dibuang oleh orang tuanya merasa bahwa nggak ada yang akan bersedih kalaupun dia nggak ada, namun untungnya kesabaran dan kekeraskepalaan si kakek perlahan merubah Chika dan bikin dia sedikit tobat.
Namanya juga preman pensiun, pastinya ada beberapa temen yang merasa ditinggalkan dong. Temen-temen berantem Chika yang ngerasa ditinggalin ya akhirnya merasa kesepian juga. Sayangnya, rasa kesepian mereka itu nggak disalurkan dengan baik, bukannya tobat dan pensiun jadi preman juga, mereka malah ngeraid rumahnya si Chika dan bikin dia jadi tersangka pelaku perusakan properti (padahal itu rumahnya sendiri). Di saat yang sama, kakeknya Chika anfal dan masuk rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia beberapa hari kemudian.
Background masa lalu karakter-karakter di manga ini kuat banget menurutku, dan akhirnya bikin beberapa kelakuan mereka yang melenceng jadi masuk akal. Perubahan-perubahan kecil dan character developmentnya juga keren, nggak berkesan maksa atau jayus. I fall in love completely with the story AND the characters involved.
Chapter terakhir nyangkut di Ch. 47, di babak penyisihan Turnamen Nasional, dan udah 2 bulan aku menanti dengan hati was-was, kemanakah update-an manga scannya...
Btw, yang keren lagi, ada performance youtube yang ngecover lagu-lagu di manga ini lohhh~
Salah satunya, Ryuuseigun (my favorite piece).
Review yang aku kasih cuma segini yaa~
Supaya nggak spoiler dan ngerusak mood kalian yang pada pengen baca sendiri.
In any case, manga ini worth reading banget, dan personally buatku :
Artwork 9/10 ; Story 8/10 ; Character 9/10
See you in my next post~
0 Comment:
Post a Comment