Morning All,
Setelah di tulisan sebelumnya mengharu biru tentang mediocrity dan Jack of All Trades,
di post kali ini kita akan membahas sesuatu yang lebih ringan, seringan bulu angsa yang bila disatukan dalam bentuk bantal harganya menampar jiwa raga.
Tumben banget aku kehabisan topik basa-basi, yaudalah langsung aja ke topik utama.
Intinya, di tulisan yang lalu aku membahas tentang "Jack of All Trades" dan "Mediocre". Tulisan lengkapnya bisa dilihat di sini. Secara singkat, yang aku bahas adalah tentang peyorasi kata mediocre.
Di Indonesia, jadi orang "biasa" itu seolah dosa terbesar yang bisa dilakukan seorang anak pada orang tuanya.
Well... Sepertinya nggak hanya di Indonesia sih, mungkin bisa dikatakan negara Asia ya..
Jepang juga punya kasus ekstrim soal ekspektasi, and it's not pretty...
Biasanya sih, kasus-kasus yang bikin seseorang jadi minder gara-gara merasa "biasa" aja itu, sesuatu yang berhubungan dengan kesuksesan. Entah itu diintegrasikan dengan kemampuan atau prestasi akademis, karir, atau kalo perlu dibandingin sama jumlah bantal di rumah.
*dan kembali ngomongin bantal
Eh, betewe ngomong-ngomong soal bantal, masa di salah satu toko retail gede di daerah Alam Sutera, ada bantal empuk yang harganya cuman 50k, walau belum pernah liat fisiknya - cuma cari di info via online, jadi agak ragu sama isi bantalnya...
Eniwei bantal itu sepertinya menggiurkan dan memohon untuk dibeli...
#salahfokus
Oke, balik ke topik.
Aku, adalah seorang Jack of All Trades.
Dan aku bangga mengakuinya.
Tentu, dengan mengakui bahwa aku seorang Jack, atau mediocre, itu sama aja mengakui bahwa aku nggak memiliki satu spesifikasi khusus di bidang apapun.
Aku nggak punya satu passion yang bikin aku jatuh bangun nangis darah berjuang menggapainya.
aku punya banyak passion, yang nggak jelas mana yang pengen aku kejar.
aku nggak punya satu keahlian yang membuatku bersinar lebih terang dibandingkan orang lain,
dan tentunya, aku nggak punya satu digimon yang mendampingiku di kala aku sedih dan ingin bertarung.
Random Digimon Picture |
*taboktaboktanah
Random Pika... OMFG I'M GONNA EAT THIS CREATURE! |
Okeeeehhhhh, langsung ke topik utama.
Di tulisanku yang sebelumnya, dikisahkan bahwa seorang mediocre itu seolah menjadi eksistensi yang penuh dengan dosa.
Padahal, tahukah kamu? *ala host di siaran anak-anak
Bahwa sebenarnya, menjadi seorang Jack of all trades itu banyak banget untungnya.
Beberapa di antaranya adalah :
- Kita adalah jenis-jenis makhluk yang mudah beradaptasi.
Mulai dari nyuci baju sendiri, masak sendiri, bebersih rumah (walau enggan) sendiri, makan sendiri, mandi sendiri, dan bahkan tidur pun sendiri.
Karena kita mahir melakukan semuanya sendiri, termasuk jalan-jalan sendiri, nonton sendiri, dan kemana-mana sendiri, #efeksingle
Jadilah, kita mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan.
Kita pun jadi orang yang mudah membantu orang lain, jika si Jack ini berhati mulia seperti emas yang belum disepuh.
Intinya sih mudah beradaptasi.
Di lingkungan kerja seperti apapun, di lingkungan rumah seperti apapun, di lingkungan sekolah seperti apapun, pasti ada satu ato dua topik yang nyantol-nyantol nyambung sama salah seorang di antara makhluk yang tersedia.
Karena hobi kita makjan banyaknya,
karena kesenangan kita nggak terbatas bentuknya.
Seperti saya yang saat ini sedang menggeluti dunia DIY Arts and Crafts, tapi juga (berniat) memainkan kembali biola tak berdawaiku.
Karena belum beli senar baru...
- Survival rate kita tinggi, karena alasan nomor 1. Jika keadaan memaksa, kita bisa jadi MacGyver dadakan,
Random Log House Picture |
Yang jelas, karena kita ini orang yang multitalenta, jadilah pada dasarnya kita bisa survive di dalam kondisi apapun.
Kita bukan tipe cewe shoujo yang rewel dan teriak-teriak ketika ada kecoak di kamar mandi,
atau tipe cewek clumsy moe yang nyuci beras pake deterjen..
Ayolah, sebodoh-bodohnya orang harusnya tau kalo nyuci beras itu pake shampoo,
plus kondisioner biar berasnya lembut dan mempesona.
#sesat
... Please don't try this at home.
- Kita jago belajar, karena kita pengen bisa melakukan suatu hal, pasti semuanya bisa kita pelajari, walaupun harus dengan wangsit sakti Mbah Gugel.
apa yang akan kita lakukan?
Yep, intense googling for 20 mins or more.
Kepengen bikin kue tapi nggak tau caranya? Tanya Eyang Gugel,
Kepikiran gimana caranya buka kunci pintu cuman pake jepitan rambut? Konsul sama Pak Gugel,
Bingung gimana caranya nyuci beras yang bener? Minta wangsit sama Mak Gugel,
Nyasar di hutan dan butuh basic survival tips? Mintalah petunjuk sama Mas Gugel, selain berdoa sama Allah SWT.
... Seriously, kita bisa menemukan cara survive di hutan di sini.
In case beneran ada yang ngebaca blog ini di tengah hutan, dalam salah satu usahanya untuk bertahan hidup.
Koneksi inet kacrut dan nggak tau kenapa? Beli kuota lah.
- Kita punya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat diri sendiri bahagia, dengan punya banyak hobi dan kesenangan,
Contohnya nih, di suatu waktu, aku tertarik mempelajari biola.
Namun kemudian, aku tertarik juga belajar piano, setelah itu aku tiba-tiba cari tahu cara bikin boneka beruang dari kain felt, terus juga belajar bikin gantungan kunci dari clay yang bikin sendiri pake tepung maizena, habis itu aku tertarik bikin aksesori dari manik-manik, bikin gelang, kalung, dan lain sebagainya.
Terus karena habis main The Sims dan ngiler sama pancake yang ada di gamenya, akhirnya bikin pancake (walau gagal dengan sukses).
Setelah itu belajar ngerajut syal ama sweater.
Di satu titik belajar manicure sama pedicure juga, terus nail art, akhirnya nyari-nyari metode perawatan tubuh natural... (belajar jadi cewek).
Dan kini~
Aku tertarik bikin aksesori dan mulai mencari baju bertema Steampunk.
Plus DIY buat bikin kamar terasa (dan terlihat) lebih nyaman.
Eniwei, buat kalian para Jack (entah kenapa sebutannya jadi mirip sama tukang ojek).
Pastinya hal-hal seperti di atas udah nggak asing lagi di telinga kalian.
At some point belajar ngebatik,
dan tiba-tiba kalian mendapati diri sedang ngebenerin atap genteng rumah tetangga dengan bantuan Gugel.
Entahlah... Random sekali... Misteri terbesar abad ini...
- dan lain sebagainya.
Yang jelas, nggak ada ruginya punya banyak skill yang suatu saat nanti mungkin akan berguna.
Siapa tahu pengetahuan kalian tentang landak laut bisa membantu saat sedang nyasar di hutan.
Jadi selagi muda, belajarlah sebanyak-banyaknya,
seluas samudera,
dan tetaplah bermimpi bahwa Mermaid itu ada.
Stay cool.
See you on my next post~
0 Comment:
Post a Comment