Thursday, 3 September 2015

Apa Warna Rambut Nabi Adam a.s?




Morning All,

Lagi-lagi, menulis di sini jadi pelarian pikiran random yang seenaknya singgah di kepala di waktu yang nggak jelas.
Contohnya, pas baru pulang kerja, ngelamun di APTB Ciputat-Kota, dan mendadak punya pikiran;
"Kalo seluruh ummat manusia itu asalnya dari Nabi Adam a.s, harusnya kan kita punya ciri fisik yang nggak jauh beda antar satu sama lain. Dan mungkin kalo nggak ada perbedaan warna kulit, rambut, ataupun mata, nggak ada permasalahan mengenai ras di dunia ini."
Oke, one thing.
Dari mikirin permasalahan komunikasi, terus mikirin pergerakan Tionghoa - Pribumi - Totok - Peranakan (akibat baca Rumah Kaca nya Pram), nyambung ke konflik ras, dan akhirnya mikir kenapa kok bisa ada ras yang beda-beda, terus keluar pertanyaan di atas.
Setelah pertanyaan udah dirangkum, mulai mikirin feasible solution dari pertanyaannya deh.
Berbagai teori aku pikirin, mulai dari genetis, proses adaptasi sama evolusi, sampe "Wallahualambisshawab" (jawaban frustasi).


Basically, aku termasuk yang percaya bahwa Allah SWT menciptakan bumi dan seluruh isinya ini dengan alasan. Terkadang walau kita nggak tahu apa alasan itu, memikirkannya tidaklah berdosa. Salah satu jawaban yang aku gatel banget penasaran itu ya ini. Kenapa manusia bisa begitu berbeda antar satu sama lainnya? Nggak usah ngomongin karakter, itu udah terlalu sulit.. Ciri fisiknya aja bisa beda banget - which is mungkin ini yang dipikirin juga sama Darwin ketika ngefatwain Teori Evolusi.

Okay, let's analyze the answer.

1. Genetis

Aku bukan orang yang pro dan expert soal genetis, jadi mungkin pengetahuan ekstra (intense googling for 20 mins) bisa sedikit membantu.

"Hair color is the pigmentation of hair follicles due to two types of melanineumelanin and pheomelanin. Generally, if more eumelanin is present, the color of the hair is darker; if less eumelanin is present, the hair is lighter. Levels of melanin can vary over time causing a person's hair color to change, and it is possible to have hair follicles of more than one color on the same person." - Human Hair Color, Wikipedia 2015

In the end tetep aja ngandelin wikipedia.. (=___=")
... dan tetap gagal paham. #plak
Ugh, andai aku bisa diskusi langsung sama expert genetics ato orang yang kuliah di jurusan biologi yang khusus meneliti tentang pigmen rambut...
I'm more than willing to listen to him/her rambling about this for hours.
Kemudian aku penasaran, kalo memang genetik yang menyebabkan ada perbedaan ini, berarti at some point, salah satu keturunannya Nabi Adam a.s ada yang mengalami perubahan genetis, bahasa kerennya mutasi.
Nah pertanyaan berikutnya, yang mutan yang mana nih? Yang pirang ato yang rambutnya item?
(wohoooooo mutaaannnn, berasa X-Men).
Well, kalo liat dari kasus albino dan semacamnya, most likely sih yang mutan ya yang pirang.
Ditambah lagi, sebagian besar orang di dunia ini rambutnya hitam. Mengingat Asia punya populasi terbesar - 4,427 Miliar (2014) - di dunia dan sebagian besar dari mereka berambut hitam. Jadi menganut ilmu eliminasi, karena anomali itu tidak terjadi dalam jumlah yang besar, maka (bisa jadi) Nabi Adam a.s itu berambut hitam.

Kalo soal ras, jawaban terbaik sampai sejauh ini cuma "Wallahualambisshawab". Soalnya dulu pas zaman Nabi Adam a.s kan manusia cuman ada dua. Alhasil konsep ras itu masih belum ada. Though sempet kepikiran juga, apa ada Nabi yang rambutnya pirang bermata biru ya...
*pikiran makin random*

In any case, alasan genetis ini bisa jadi merupakan fenomena yang benar-benar terjadi di zaman dulu. Salah satu cucu keturunannya Nabi Adam a.s tiba-tiba punya keturunan yang rambutnya cokelat... Terus pigmennya makin hilang, makin tipis, dan jadilah dia pirang seiring beribu tahun berlalu. Melalui proses perkembangbiakan dan persilangan gen, akhirnya muncul berbagai macam warna rambut, mulai dari hitam kelam (raven black), dark brown, light brown, dark red, ginger red, dark blonde, sampe light blonde.

2. Proses Adaptasi & Evolusi

Okee.. Alasan yang ini emang agak berkesan ilmiah banget (emangnya yang nomer 1 enggak?). Lebih lagi, karena seolah membenarkan Teori Evolusi Darwin.
Maybe not from a monkey, aku cukup religius untuk tidak mempercayai bahwa manusia itu berasal dari monyet.. (=__=)
Ya mungkin aja fosil yang ditemuin itu emang yang giginya rada maju (baca : tonggos) ato mukanya mirip gitu, but never in my wildest imagination have I believed that humans evolved from monkeys.

Proses adaptasi dan evolusi yang aku maksud di sini lebih ke arah kondisi geografis dan regional.
Seperti yang dikemukakan oleh adikku - yang dengan setia menemani ocehan malam nggak jelas kakaknya - bahwa bisa jadi karena di satu daerah itu hanya sedikit terkena sinar matahari, kulit berubah menjadi cerah, tampak merah merona. #iklanP*NDS
Bisa jadi sinar ultraviolet dan sinar-sinar yang ada di Matahari Department Store itu yang membuat kita jadi punya warna kulit dan rambut yang berbeda-beda.
Untuk mendukung teori ini, ada dulu pengetahuan umum kalo di Islandia (Iceland) punya rekor waktu puasa terlama, yaitu 22 jam.
Artinya, siang hari di sana berlangsung selama 22 jam dan 2 jam sisanya malam hari.
Anehnya setelah nyari-nyari image soal typical Icelanders yang muncul malah kebanyakan orangnya punya rambut warna terang kaya merah atau pirang.

Di sisi lain, negara dengan waktu siang paling pendek - Sydney, Australia (10 jam) - malah punya warna rambut yang cenderung gelap (Suku Aborigin). 
Why?
Apa melanin dan pigmen mereka kebakar matahari dan jadi pirang? Bisa jadi.
... Apa melanin rambut itu sesuatu yang bisa menguap kaya air gitu?
Well... Dulu pas masih kecil kalo keseringan main di luar panas-panasan, rambut kan jadi kering terus kemerahan.. Apa ini termasuk salah satu bukti kebenaran teori ini?
Semua akan dikupas tuntas setajam Silet. #duh mak iklan lagi

Kelemahan dari teori ini adalah, kenapa orang yang di Islandia sana kulitnya putih padahal siangnya lama banget, sementara aku yang keluar rumah 5 menit aja udah item?
Apa aku harus berjemur di Islandia untuk kulit putih merona bebas noda?
Emang apa bedanya matahari sono ama sini?
Dan pertanyaan ini terus tanpa jawaban..
*menatapdeburombakditepikarang*

Satu lagi kelemahan teori ini, kalo kita berdiam diri di satu tempat untuk waktu yang lama, seharusnya ciri fisik kita akan berubah. Berarti, katakan orang yang pirang hijrah ke Kalimantan selama 100 tahun, apa waktu itu cukup untuk mengubah warna rambut dan matanya?
Kalo lebih dari 100 tahun orangnya udah keburu dipanggil sama Allah SWT.
Kalo perubahan itu terlihat dari anak cucunya, itu bukan proses evolusi namanya, kan ada campuran genetik yang beda.
Dan teori ini bisa membuat orang berpikir, jangan-jangan dulu ada orang yang warna rambut alaminya PINK. Tapi dia punah karena dia nggak bisa makan daun di dahan yang tinggi.

3. Campuran dari Proses Evolusi & Genetis

Nah bisa jadi ini alasan yang paling representatif untuk pertanyaan di awal. Intinya, ada pengaruh geografis dan genetis juga. Campuran gen sana sini bikin adonan jadi nggak rata dan akhirnya warna mata sama rambut jadi beda-beda.
Kelainan gen juga berpengaruh, kaya mitos Alexandria Genesis, yang katanya kalo cewe punya mata warna ungu, dia subur tapi nggak mengalami siklus tiap bulan.. Legenda sih katanya, karena Elizabeth Taylor punya mata yang warnanya keunguan. Lagi-lagi, Wallahualambisshawab.

4. Wallahualambisshawab

Kayanya frase ini sering banget ditulis di tulisan ini deh. 
(والله أعلمُ بالـصـواب) = dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya (and Allah knows the right).

Aaandd, that's about all the theories.
Yang mana yang benar? Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.
Kesimpulan yang aku ambil sih, kemungkinan besar Nabi Adam a.s itu berambut hitam dan berwajah tampan.
Di sisi lain, kesimpulan ini juga bisa berarti, karena kita memiliki satu nenek moyang yang sama, konyol banget kan kalo jadi ada konflik karena ras?
We're supposed to be the same.
Nggak peduli apa warna kulitnya, sipit ato lebar matanya, pirang atau cokelat, semua itu cuma ilusi dan pembatasan yang dibuat-buat sama manusia sendiri.
- dan kalo boleh bilang - isengnya si gen yang bikin kita jadi "terlihat" berbeda.
Cinta nggak mengenal ras, dan komunikasi yang baik dimulai dari diri sendiri. :)
Segini dulu tulisanku,

See you on my next post.

1 comment: