Friday, 26 August 2011

Surat Untuk Mereka

Kragilan, Pogalan, Pakis, Magelang.
Dusun terpencil di ujung hutan konservasi pinus pemerintah Kabupaten Magelang.
Di tempat ini aku bernafas dan tersenyum.
Menjalani hariku dengan tawa lepas dan kelegaan di relung paru.
Tanpa beban, tanpa tekanan, tanpa kesedihan.
Astaga, betapa aku telah kehilangan tempat itu.
Betapa aku merindukan saat melegakan itu.
di tempat ini aku menemukan sosok ayah, ibu.
sosok teman, sahabat, adik.
keluarga.
Walau mungkin mereka bukanlah keluarga ideal yang bisa didambakan tiap anak,
namun disana aku bahagia.
hatiku terasa penuh dan hangat atas kasih sayang yang mereka berikan.
Terima Kasih.
Terima Kasih..


Mereka telah menunjukkan padaku bahwa aku dibutuhkan,
bahwa aku diinginkan.
bahwa keluarga ada untuk satu sama lain..
tidak sekadar tulisan di atas kertas atau tali merah yang menghubungkan manusia.

Tempat ini dingin.
Bapak, Ibu.. Tempat ini sangatlah dingin.
Namun tempat inilah seluruh duniaku.
tempat inilah ruangku kembali.
Yang dingin dan menusuk seluruhku..
hingga seorang anak kecil bisa menangis tersedu karenanya.
hingga seorang anak kecil bisa merasakan dinginnya gelap..
dan kesendirian yang tak tertahan..
Bapak, Ibu..
Aku ingin pulang..
Namun tali merah itu mencekalku erat..
aku tak bisa lari ataupun lepas darinya..
dan aku masih mencoba untuk tersenyum bahagia di sini..
mencoba untuk membagi kehangatan yang kalian beri padaku..

Bapak, Ibu..
Tak pernah sekalipun kudengar keluh kalian.
Walau tiap hari bersusah payah di ladang..
Walau apa yang kalian miliki hanya cukup untuk sehari..
Namun masih saja ada yang bisa kalian bagi.
Bapak, Ibu..
Disini nasi yang keras pun membuat orang mengeluh..
kursi yang kurang, meja masih kurang besar..
jagung yang terlampau asin..
Aku lelah mendengarnya..
Bahkan sekedar pernyataan, "Dasar anak gunung" dilontarkan padaku..

Bapak, Ibu..
Aku hanya bisa tertawa pedih mendengarnya..
Tempat ini dingin..
Sangat dingin..
Walau apa yang kubutuhkan dan kuinginkan ada disini,
Walau semuanya terasa begitu mudah dan murah..
Namun kehangatan yang kudambakan tak bisa kudapat..
kehangatan yang terpancar disela senyum lelah kalian,,
di sela kebersamaan kita di lantai rumah yang dingin.
di sela sedan kalian yang mengantar kami pulang..
Terima Kasih..
Terima Kasih.
Karena telah mengajarkan semua itu padaku.
Terima Kasih..

0 Comment:

Post a Comment